SEJARAH GAMPONG SARAH RAYA

1. Gampong Sarah Raya adalah salah satu Gampong yang sangat terpencil di Kemukiman Sarah Sarah Raya Kecamatan Pasie Raya Kabupaten Aceh Jaya Provinsi Aceh.

2. Gampong Sarah Raya sudah lahir sejak tahun 1740 yang dibangun oleh sekelompok masyarakat yang datang dari Aceh Pidie dengan kepala rombongan Teuku Banta Taleb. Luas wilayah pada saat itu meliputi luas semua wilayah Gampong yang ada dalam kemukiman Sarah Raya sekarang. Sebelum tibanya rombongan ini di Sarah Raya para rombongan pernah menetap di Ulei Lee Banda Aceh dan di Lhoek Kruet Kabupaten Aceh Jaya sekarang, baru setelah itu ke Sarah Raya. Tibanya rombongan ini di Sarah Raya tidak bisa menetap lama di suatu tempat kemudian harus berlarian kehutan karena di incar oleh serdadu-serdadu belanda yang pada saat itu jajahannya sudah sampai kedaerah Sarah Raya. Kehidupan mereka dihutan selalu berpindah-pindah, sampai mereka turun kembali ke Gampong, jumlah wilayah yang mereka duduki dihutanhutan bagian hulu sungai sampai 13 titik yang sekarang ini sering disebut dengan istilah kata Sineuboek (13 Sineuboek). Salah satu sineuboek yang mereka duduki diantaranya di Pulo Ramat lebih kurang sekitar 8 km jarak dari Gampong dan disitulah tempat pertama kali pembangunan Mesjid dalam wilayah Kemukiman Sarah Raya.

3. Setelah beberapa lama menetap di Gampong mulai pada saat inilah baru terbentuk suatu sistem kepemerintahan yang pada saat itu di pimpin oleh seorang Ulei Balang dengan di dampingi oleh Pang (tangan kanan Ulei Balang) dan pembantu-pembantunya.

4.Nama Sarah Raya diambil dari kejadian alam yang ada yaitu air sungai yang beriak besar, sebelum nama Sarah Raya adalah Pantoen Reuhad yaitu dataran yang banyak ditumbuhi oleh batang reuhad, dimana pemukiman penduduk pada saat itu ada di daerah tersebut. Nama pantoen reuhad sampai sekarang masih utuh tapi hanya sebagai nama bagian wilayah Gampong Sarah Raya yang letaknya di pinggir hutan ujung Gampong Sarah Raya bagian selatan. Perubahan nama dari pantoen reuhad ke Sarah Raya terjadi setelah pemukiman penduduk berpindah ke pemukiman penduduk yang sekarang, kejadian ini terjadi pada saat Indonesia mau merdeka kira-kira sekitar tahun 1943.